Sabtu, 19 Juni 2010

Gantungnya sebuah jawaban malam

Malam-malam habis terjaga yang tersisa tinggalah lelah.
Angan-anganku pergi menjemput senja, menjemput mimpi yang kau bawa.
Disini... segala gelak-tawa canda-rasa dimalam-malam kita bersama.
Perbincangan kita menjadi saksi kebenaran rasa.
Hingar-bingarnya seketika senyap saat langkah pulang kembali keperaduan, saat lelap merayu-melambai saat kaki-kaki melangkah pergi berjauhan pulang kembali keperaduan.
Berlanjutkah dihari depan??! Perbincangan kita masih menggantung kawan.
Masih kita mengandalkan akal sendiri mencari jawaban.
Bukanlah kenyataan.
Aku kau tinggalkan sendirian.
tak dapat pulang.
................................
Dalam detik-detik kesunyian-keheningan
mencuatlah sebuah rasa. Sesaknya perihnya galaunya menyebar menginvansi meradiasi seluruh dunia!!
Seketika itu juga Dunia murung melankolia....
Aku dibuat bingung karenanya..
Bertanya pada ibliz, ia tak mengerti
bertanya pada tuhan, Ia tak menjawab
bertanya pada manusia, ia diam seribu bahasa.
Aku berlarian mencari jawaban
peluhku membanjiri hati
lelahku tak surut berhenti
namun tak satupun ku temukan jawaban.
Aku gamang menatap hari depan.
Inginku ketahuilah. Beritakanlah jika kau memilikinya
jangan kau simpan sendiri jawaban. Berbagilah. Agar aku tak mati dalam penantian. Dalam pengaharapan. Dalam kesepian.
Dalam rasa yang tak terungkapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar